Memanasnya persaingan pasar smartphone tak
elak turut memengaruhi para produsen chipset. Meski tidak terlihat,
namun sebagai otak utama dari sebuah ponsel pintar, mereka memegang
peranan yang sangat penting.
Penggunaan chipset menentukan bagus
atau tidaknya kinerja dari sebuah perangkat, sehingga menjadi
pertimbangan utama oleh konsumen dalam membeli smartphone.
5 besar produsen chipset mobile, siapa yang memimpin?
Qualcomm
masih kokoh di posisi puncak, meski tahun lalu menjadi tahun yang berat
bagi Qualcomm, karena bertubi-tubi menerima kritikan pedas dan keluhan
dari banyak pengguna soal masalah panas berlebih (overheat) yang menimpa chipset Snapdragon 810.
1. Qualcomm
Mantap di posisi pertama, Qualcomm akhirnya berhasil mengembalikan kepercayaan pelanggan dengan Snapdragon 820. Chipset high-end tersebut sudah dipakai oleh smartphone flagship dari vendor ternama, sebut saja Samsung Galaxy S7, Galaxy S7 Edge, LG G5, dan Sony Xperia X Performance.
Perusahaan asal Amerika ini juga telah memperkenalkan chipset untuk smartphone kelas menengah, yaitu Snapdragon 625, Snapdragon 435, dan Snapdragon 425.
2. Apple
Perusahaan berlogo buah Apple ini memang mendesain sendiri prosesor untuk perangkat besutannya. Tingginya penjualan iPhone dan iPad membuat Apple menempati posisi kedua.
Untuk
diketahui, chipset terbaru Apple A9 yang dikenakan pada iPhone 6s dan
iPhone 6s Plus, masih mengandalkan prosesor dual-core yang melaju pada
kecepatan 1.84 GHz, namun soal kinerja chipset Apple A9 bahkan mampu
mengimbangi chipset octa-core Snapdragon 810 besutan Qualcomm.
3. MediaTek
Chipset besutan MediaTek juga tak kalah tangguh dari chipset besutan Qualcomm. Kamu pasti pernah dengar istilah True octa-core, yang berarti bahwa semua core dapat berjalan pada saat yang sama, tidak seperti arsitektur big.LITTLE, dimana dibagi menjadi dua kelompok terpisah untuk menangani tugas-tugas tergantung pada persyaratan kinerja.
Di ajang MWC 2016 MediaTek telah memperkenalkan Helio P20, yang merupakan chipset dengan prosesor deca-core atau sepuluh inti pertama dari MediaTek.
4. Samsung Exynos
Selain menggunakan chipset besutan Qualcomm pada smartphone buatannya, Samsung juga mengembangkan chipset sendiri, yaitu Exynos yang sudah terbukti ampuh digunakan pada smartphone flagship perusahaannya. Kontroversi seputar Snapdragon 810 yang diduga punya masalah overheat,
membuat Samsung enggan untuk menggunakan chipset tersebut pada lini
Galaxy S6 dan lebih percaya diri untuk menggunakan chipset Exynos 7420
bikinan sendiri. Terbukti chipset Exynos kini sudah bisa disejajarkan
dengan chipset bikinan Qualcomm yang merupakan raksasa di dunia mobile
prosesor.
Keseriusan Samsung mengembangkan chipset Exynos juga terlihat untuk segmen mid-range. Samsung secara resmi memperkenalkan chipset mobile
terbaru untuk smartphone kelas menengah, Exynos 7 Octa 7870 yang dibuat
dengan proses produksi paling canggih dari perusahaan 14nm dengan
memanfaatkan teknologi FinFET. Di dalam chipset Exynos 7 Octa 7870, terdapat delapan core Cortex-A53, berkecepatan 1.7Ghz, berpadu dengan GPU Mali-T830.
5. Spreadtrum
Pembuat
chipset asal China, Spreadtrum sudah bertekad untuk mengalahkan
MediaTek. Spreadtrum berencana akan menyalip MediaTek dengan membidik
pasar entry-level terlebih dahulu. Pasar entry-level
memang tak banyak mendatangkan profit, tetapi pangsa pasarnya cukup
gemuk sehingga cocok untuk mengejar volume penjualan. MediaTek sendiri
sebenarnya cukup populer digunakan pada smartphone dan tablet kelas entry-level.
Itulah
5 besar produsen chipset mobile saat ini. Selain mereka, sebenarnya
masih ada Intel dan Huawei dengan chipset Kirin-nya. Bagaimana
menurutmu? Tulis pendapat kamu pada kolom komentar di bawah ini.
Berkomentarlah dengan baik dan benar